Seorang “pembohong alami” adalah seseorang yang punya nurani namun punya rasa percaya diri atas kemampuan berbohong yang dimilikinya, dan sudah melakukan itu semenjak masih kanak-kanak. Seringkali mereka berbohong kepada orangtua mereka untuk menghindari hukuman keras yang akan diterimanya bila mereka mengatakan kebenaran. Banyak pembohong alami yang meningkatkan kemampuan ini pada masa dewasanya dengan menjadi pengacara, salesman, negosiator, aktor, politisi dan mata-mata. Seorang “pembohong tidak alami” adalah seseorang yang, sewaktu masih kanak-kanak, diyakinkan oleh orangtuanya bahwa mustahil baginya untuk berbohong dan bahwa orangtuanya dan orang lain akan selalu mendeteksi kebohongannya. Orang-orang dungu yang mudah dibohongi yang sepanjang hidupnya mengatakan kepada setiap orang tentang kebenaran segala hal, dengan menekankan “Aku tak pernahberkata bohong” dan menyebabkan kemarahan dan masalah dengan setiap orang yang mereka jumpai. Salah satu pembohong paling berbahaya yang dapat dijumpai oleh seorang wanita adalah Pembohong Romantis. Manakala seorang Pembohong. Romantis sedang beroperasi, hampir semua wanita tak menyadari tentang apa yang sedang terjadi. Beberapa Pembohong Romantis mengkhususkan dalam menyembunyikan fakta bahwa mereka telah menikah sementara yang lainnya sangat ahli dalam hal berakting sebagai pengacara, dokter, dan pengusaha sukses dalam rangka mendapatkan rasa hormat dan pesona seks. Para pembohong ini hanya dibatasi oleh imajinasi mereka. Hasilnya, mereka dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat parah, secara emosional, psikologis, dan seringkali finansial kepada para wanita yang menjadi korban mereka. Umumnya, tujuan akhir dari Pembohong Romantis adalah mengeruk uang, mendapatkan akomodasi, seks dan keuntungan-keuntungan lainnya dari seorang wanita yang tak curiga. Sebagai balasannya, dia berpura-pura menawarkan kebahagiaan dan cinta kepada si wanita. Ruang-ruang kerja para ahli terapi dipenuhi dengan wanita-wanita kaya dan cerdas yang telah jatuh menjadi korban dari seorang Pembohong Romantis, di mana sebaliknya sebagian wanita-wanita cerdas ini telah menjadi korban berantai yang terus-menerus tertarik dengan tipe pria yang sama. Kerusakan emosional dan kurangnya rasaharga diri yang dihasilkan dari perjumpaan-perjumpaan ini biasanya jauhmelebihi kehilangan harta benda dan dapat meninggalkan bekas emosional, yaitu tak pernah lagi bisa mempercayai laki-laki.