Jika kita berbicara kuburan, maka tentulah kita tidak lepas takut terhadap Setan. jika kita berbicara Hutang uang, maka kita waspada dengan rentenir yg menagih hutang, dan jika kita berbicara tentang sungai Lindajang, maka tentu kita tidak pernah lepas dari 3 benda sakral yang membuat kita gemetar dan lari ketakutan. yahh 3 benda sakral ini setiap hari lewat tanpa undangan dan pamitan, benda ini setiap harinya selalu lewat menebar teror dan membuat penikmat sungai lindajang gemetar ketakutan, tak tanggung-tanggung jika benda ini sudah lewat semua masyarakat penikmat sungai langsung lari menghindari benda ini. kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan setempat membuat sungai Lindajang jadi bahan tempat wisata paling yang mulai diperhitungkan untuk tidak didatangi, tentu saja sumua gara-gara 3 benda skral ini, apa saja benda sakral itu :
Pertama Popok, siapa yang tidak tau dengan benda yang satu ini, benda yang selalu menjadi segel pantat bayi dingnggap sakral karena masyarakat pengguna benda ini selalu membung ke hilir sungai lindajang. hampir setiap harinya saya mendapatkan benda yang satu ini, padahal kita ketahui popok temasuk Non-biodegradable; yaitu sampah yang tidak bisa di uraikan oleh proses biologi, dan waktu untuk menguraikan benda ini adalah 500 tahun di dalam tanah, belum lagi kandungan zat kimia yang berbahaya pada popok bayi. jadi popok bayi masuk dalam kategori banda yang sangat berbahaya dan menakutkan untuk sungai Lindajang.
Kedua Softex. sama halnya popok, softex juga menjadi benda sakral paling menakutkan, benda yang menjadi primadona wanita menjadi punyumbang sampah di sungai lindajang tebesar, setiap hari saya ke sungai saya selalu mendapat benda sakral ini, softekx atau pembalut mempunyai kadar kimia yang sama halnya dengan popok. jadi sekiranya kita bisa memasukkan benda ini sebagai kategori benda yang paling menakutkan di sungai lindajang.
Ketiga Tai, yahh ini adalah benda zat padat yang sebenarnya bisa terurai, tetapi benda yang satu ini juga paling sering lewet menebar teror bagi masyarakat yang sedang mandi di sungai. kurangnnya jamban di setiap rumah masyarakat kecamatan Suli Barat membuat warganya memanfaatkan sungai sebagi tempat pelampiasan mengeluarkan zat padat ini. hampir setiap kalai saya mandi di sungai saya tak pernah lepas melihat benda sakral ini, pengakaman paling menyakitkan hati saya adalah pas berenang dan hampir menyentuhnya.
Dari tulisan di atas saya menyimpulkan, kurangnya kesadaran masyarakat suli barat untuk menjaga hiliran sungai membuat salu/sungai lindajang terancam tercemar oleh perbuatan masyarakat yang membuang benda-benda sakral penebar teror yang membuat sesorang yang menikamati keindahan sungai lindajang tidak bisa melakukan aktifitas berlibur dengan tenang. jadi ayo kita sadarkan diri kita bahwa menjaga lingkungan itu sangatlah penting
0 Comments